Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ratusan Warga Tambak Oso Sidoarjo Geruduk Kantor Desa, Tuntut Kades Mundur

Selasa, 29 Oktober 2024 | Oktober 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-30T06:57:16Z
Spanduk aksi unjuk rasa oleh ratusan warga di depan Kantor Desa Tambak Oso. (Foto: Fajar/Zaenal/Sinergitas.id)

SIDOARJO - Ratusan Warga menggeruduk Kantor Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo Selasa, (29/10/2024).


Aksi unjuk rasa dilakukan oleh warga tersebut menuntut Kepala Desa (Kades) mundur dari jabatannya, dikarenakan tidak puas selama menjabat. Hal ini, ada diduga tak transparan terkait pembangunan dan juga pelayanan lambat.


Tokoh Masyarakat, Desa Tambak Oso, RT 02/RW 01, H. Tholibin mengatakan bahwa warga melakukan aksi unjuk rasa, karena pemerintah desa diduga tak transparan. Hal ini Kepala Desa segera mundur dari jabatannya dimulai hari Selasa, 29 Oktober 2024.


"Kami bersama warga, kades segera mundur dalam 10 hari kerja ini. Karena, kami menilai tak bisa untuk memimpin Desa Tambak Oso," Ujarnya.


Permintaan tuntutan warga saat di depan kantor desa tersebut, mereka juga mendesak Kepala Desa segera mengembalikan aset desa Tambak Oso seperti biasanya.

"Apabila tidak bisa mengembalikan aset desa, dengan sangat hormat, secepatnya MUNDUR dari jabatannya, daripada bikin amarah warga Tambak Oso tak terkendali," Tegasnya.


Tholibin menegaskan apabila tuntutan warga tak digubris melalui 3 Point tersebut, maka akan dilakukan proses hukum yang berlaku.


"Salah satu aset yang digelapkan dari saluran air atas nama H. Madiyin RT 01/RW 01 sekitar 3000 meter, 500 meter saluran air dari Abdul Rokhim RT 06/RW 02 dan saluran air maktub 15X90. Akan tetapi Tambak, makek yang disewa pak Ferdi (PT Alana), Selama 7 tahun mulai 2019 hingga 2024," Jelasnya


"Namun, parahnya Kepala Desa M. Fauzi tak terbuka kepada kami dan dirahasiakan, kan kurang ajar, kalau saluran air H. Muhiyi di beli oleh PT tiga pilar, per meter 700.000 x 4000 meter = 2.800.000.000," imbuhnya.


Dia menambahkan soal pelayanan Desa harus cepat dan tepat dalam melayani masyarakat. Ia menyebut lambatnya proses pelayanan di Kantor Desa membuat warga geram.


"Dan juga soal pelayanan saya sampaikan ke Kades dan perangkat desa untuk selalu cepat dan tepat, kenapa pelayanan kantor desa lambat bikin pusing masyarakat saja," lanjutnya.

Kepala Desa Tambak Oso, M Fauzi

Secara terpisah, Kepala Desa Tambak Oso, M Fauzi mengatakan warga unjuk rasa di depan Kantor Desa, dirinya mendengar tuntutannya mereka.


Ia menjelaskan tuntutan dugaan terkait soal jual-beli aset desa, ia menyebut tidak pernah melepaskan.   "Aset desa yang mana dilepas, buktikan bila perlu, saya merasa tak melepaskan aset dari desa, hal ini harus jelas," ucapnya.


"Memang saat warga menyampaikan seperti ini, atas dasar apa dan surat seperti apa kami tidak tau apa-apa," Tambahnya.

Jembretan foto warga saat unjuk rasa di Kantor Desa Tambak Oso.

Menurut Fauzi, tuntutannya warga, tertuju ke PT Alana soal saluran air. Mereka meminta kompensasi. Ia menyebut, PT Alana ada surat izin dari Dinas PU Sidoarjo bahwa saluran dibutuhkan untuk mengaliri Air.


"Perihal aset desa statusnya milik Tanah Kas Desa atau TKD, soal tuduhan diperjualbelikan, secara tertulis disitu tidak ada, kan tidak jelas, jadi pembelian yang mana mereka tujuh," katanya.


"Dan status tanah memang diperuntukkan untuk saluran air di RT 09, dan warga mengklaim bahwa Tanah Negara (TN), ini tidak ada suratnya soal kepemilikan aset desa," Jelasnya.


Selain itu, tuntutan warga soal pelayanan yang terkesan lambat dan membuat resah, ia mengatakan hal ini, sudah dipasrahkan dari Perangkat Desa.


"Soal pelayanan, saya sudah berulang kali ke perangkat desa di bagian pelayanan, untuk maksimalkan pelayanan prima dan jangan sampai warga mengeluh," Sampainya.


"Jadi berikan ke warga pelayanan cepat dan tepat, jangan bikin resah masyarakat, itu saya tekankan ke perangkat desa dengan bidang tupoksi masing-masing," imbuhnya.


Selain soal pelayanan yang lambat, saat mengurus di Kantor Desa, Kepala Desa (Kades) sering keluar dan jarang di ruang kantor.  "Memang saya keluar, saat jam kerja dengan dasar ada undangan banyak, ini tidak bisa dihindari, rapat rutinan dari Kades lainnya," ujarnya.


"Akan tetapi, saya terus berkoodinasi soal jalannya roda pemerintahan, untuk cegah terjadi lambatnya pelayanan, kadang Aplikasi eror. Sehingga saya mengambil sikap, satu bulan dilakukan rapat dan mempertanyakan soal kinerja dan keluhan masyarakat," Pungkasnya.


Editor : Ulum Fajar Setiawan


×
Berita Terbaru Update